Makalah Pendekatan Konseling Islami
MAKALAH
PENDEKATAN KONSELING ISLAM
Pengertian dan Ciri-Ciri Konseling
D
I
S
U
S
U
N
Oleh Kelompok 1 :
Citra Mawaddah
Maulana
Efendi Harahap
Maulidiah
Nadya
Afrina
![]() |
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA
UTARA
MEDAN
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya penyusunan makalah dapat selesai. Adapun maksud penulisan makalah yang berjudul “Pengertian Dan CiriCiri Konseling Islam”.Ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah pendekatan konseling islam,selain itu penulisan makalah ini diharapkan dapat membantu penulis maupun rekan rekan untuk
memahami materi manajemen pendidikan islam.
Didalam
penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari kekurangan di sana sini.
Untuk itu apabila terdapat kekurangan dan kesalahan penulis mohon kritik dan sarannya demi perbaikan kedepannya jauh lebih baik lagi. Akhir kata semoga ilmu yang ada dalam makalah ini bermanfaat untuk para pembaca.
Amin.
Medan,21 september 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN
BAB I
a.
Latar
Belakang.....................................................................................................................1
b.
Rumusan
masalah................................................................................................................2
c.
Tujuan
Penulisan..................................................................................................................3
PEMBAHASAN
BAB II
a.
Pengertian
konseling secara umum....................................................................................
3
b.
Pengertian
konseling islami...............................................................................................
6
c.
Ciri-ciri
konseling secara umum........................................................................................
8
d.
Ciri-ciri
konseling islami..................................................................................................
11
PENUTUP
BAB III
KESIMPULAN..............................................................................................................................12
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................................................13
BAB I
A.
Latar
Belakang
Perkembang
zaman banyak menimbulkan perubahan dan kemajuan dalam berbagai segi kehidupan
dalam masyarakat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak
menimbulkan perubahan-perubahan di dalam berbagai aspek kehidupan seperti aspek
social, politik ,ekonomi, dan industri bahkan dalam aspek kehidupan relegius.
Perkembangan dalam berbagai bidang,misalnya lapangan kerja,hubungan social
, tenaga ahli ,bahkan meningkatnya penganguran merupakan beberapa di antara
masalah-masalah yang kerap kali terjadi sebagai akibat perubahan dan kemajuan
tersebut. Di samping itu, pertambahannya penduduk juga merupakan penyebab
terjadi masalah yang di hadapi.
Permasalahan-
permasalahan tersebut di atas pada gilirannya mendorong para ahli psikologi
untuk berupaya mencari solusi dan mencari penyelesaian permasalahan manusia dan
menolong mereka dalam menghadapi berbagai masalah-masalah yang mereka hadapi.
Konseling dalam makna “help relationship”
adalah suatu relasi yang terjadi di antara dua pihak, Dimana salah satu pihak
mempunyai kehendak untuk meningkatkan pertumbuhan,perkembangan dan di pihak
lain berfungsi menangani permasalahan kehidupan sendiri.
Konseling
islami sebagai suatu pendekatan yang secara langsung menyentuh kehidupan psikis
manusia. Justru itu konseling islami sebagai upaya rekonstruksi dan aktualisasi
kembali konsep diri manusia dengan pendekatan islami merupakan wujud proses
aktualisasi konseling islam. Hal ini di maksudkan bahwa kehadiran islam sebagai
alternative pada zaman modrenisasi ini dapat tampil sebagai tumpuan kebutuhan
terutama bagi umat islam. Jadi di dalam makalah ini juga akan menjelaskan
tentang penyelesaian berbagai masalah dengan metode pendekatan dalam konseling
islami.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah Pengertian
Konseling Umum ?
2. Apakah
Pengertian Konseling Islami ?
3. Bagaimanakah
Ciri-ciri Konseling Umum ?
4. Bagaimanakah
Ciri-ciri Konseling Islami ?
C.
Tujuan
Penulisan
Agar
Para pembaca mengetahui apa itu pengertian konseling umum dan konseling Islami
dan mengetahui bagaimanakah ciri-ciri konseling umum dan konseling islami.
PEMBAHASAN
BAB II
A.
Pengertian
Konseling Secara Umum
Secara etimologis,
istilah konseling berasal dari bahasa Latin, yaitu “consilium” yang berarti “dengan” atau “bersama” yang dirangkai dengan
“menerima” atau “memahami”. Mencermati
dinamika konseling dewasa ini, definisi konseling dapat dikelompokkan menjadi dua,yaitu definisi konvensional
dan definisi modern.Definisi konseling konvensionl lebih bercirikan bahwa pelayanan
konseling tidak menggunakan teknologi informatika, sedangkan definisi konseling
modern bercirikan suatu pelayanan konseling menggunakan teknologi informatika.
1.
Konseling Konvensional
Secara konvensional,konseling didefinisikan sebagai pelayanan profesional(profesional service) yang diberikan oleh
konselor kepada konseli secara tatap muka (face
to face), agar konseli dapat mengembangkan perilakunya ke arah lebih maju (progressive). Pelayanan konseling
berfungsi (curative) dalam arti
penyembuhan. Dalam hal ini konseli adalah individu yang mengalami masalah, dan
set[1]elah
memperoleh pelayanan konseling ia diharapkan secara bertahap dapat memahami
masalahnya dan memecahkan masalahnya.
Berikut ini disajikan definisi konseling menurut para ahli yang dikelompokkan
sebagai definisi konvensional:
a. Mortensen
dan Schmuller (1964), menyatakan counseling is the heart of the guidance program. Konseling adalah jantungnya
program bimbingan.
b. Ruth
Strang yang dikutip Surya dan Natawidjaja (1986), menyatakan guidance is
breader, counseling is a most important tool of guidance. Bimbingan lebih luas
daripada konseling dan konseling merupakan alat penting dari pelayanan
bimbingan, dengan kata lain konseling sebagai tekniknya bimbingan.
Konseling adalah
bantuan pribadi secara tatap muka antara dua orang, yaitu seorang yang disebut
konselor yang berkompeten dalam bidang konseling membantu seorang yang disebut
konseli yang berlangsung dalam situasi belajar, agar konseli dapat memperoleh
pemahaman baik tentang dirinya dan pemahaman tentang situasi sekarang dan akan datang.
Bila kita simak empat
definisi konseling di atas, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
a. Konseling
sebagai jantungnya program bimbingan. Dalam program bimbingan, konseling
dipandang sebagai layanan bimbingan yang terpenting atau intinya program
bimbingan.
b. Bimbingan
lebih luas daripada konseling. Bimbingan mencakup banyak pelayanan yang di
dalamnya terdapat pelayanan konseling, konseling dipandang sebagai salah satu
teknik bimbingan.
c. Konseling
merupakan bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli secara langsung (direct contacts), tidak bisa diberikan secara
tidak langsung melalui perantara (media) seperti media cetak dan media
elektronik. Sebagai contoh media cetak adalah surat kabar, majalah, buku; dan
contoh media elektronik adalah internet, radio, televisi, dan telekonferensi.
d. Konseling
sebagai bantuan pribadi secara tatap muka (face
to face) yang diberikan oleh seorang konselor profesional yang berkompeten
dalam bidang konseling kepada seorang konseli yang memiliki masalah agar konseli
dapat memecahkan masalahnya.
2.
Konseling Modern
Definisi konseling
modern merupakan hasil perkembangan dalam abad teknologi, sehingga proses
konseling dipengaruhioleh kemajuan teknologi khususnyateknologi informatika.
Konseling adalah profesi bantuan (helping
profession) yang diberikan oleh konselor kepada konseli atau kelompok
konseli, di mana konselor dapat menggunakan teknologi sebagai media, untuk
memfasilitasi proses perkembangan konseli atau kelompok konseli sesuai dengan
kekuatan, kemampuan potensial dan aktual serta peluang-peluang yang dimiliki
dan membantu mereka dalam mengatasi segala permasalahan dalam perkembangan
dirinya.
Konseling tidak hanya
diberikan secara tatap muka untuk menjalankan fungsi penyembuhan (curative), artinya bisa tidak secara
tatap muka karena menggunakan teknologi informatika seperti internet, sehingga
konseling bisa diberikan konselor kepada konseli secara berjauhan tanpa
membatasi lokasi dan waktu untuk menjalankan berbagai fungsi pelayanan
konseling di antaranya penyembuhan.
Menurut buku Dasar
Standarisasi Profesi Konseling, penulis merangkum batasan konseling sebagai
berikut:
a.
Konseling adalah
pelayanan bantuan psiko-pendidikan dalam bingkai budaya. Pelayanan konseling
dikemas dengan acuan dasar ilmu pendidikan dan psikologi yang diwarnai budaya
yaitu individu yang mendapatkan pelayanan konseling.
b.
Konseling adalah
pelayanan bantuan dengan menggunakan kerangka berpikir dan bertindak yang
bernuansa kemanusiaan dan keindividuan, sehingga tidak lagi hanya dipelajari
sebagai seperangkat teknik, melaikan pengembangan konseling diorientasikan pada
kondisi masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based society) yang
menempatkan kemanusiaan dan belajar berlangsung sepanjang hayat.
c.
.Konseling adalah
pelayana bantuan yang berorientasi dari kondisi supply-side ke demand-side yang
menuntut upaya proaktif konselor dalam melayani konseli dengan menggunakan
berbagai sumber dan teknologi informasi untuk memperkaya peran profesional,
mengembangkan manajemen informasi dan jaringan kerja, serta memanfaatkan
berbagai jalur dan setting layana baik formal maupun nonformal.
d.
Konseling adalah suatu
profesi yang terbuka dan berkembang selaras dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) serta tuntutan lingkungan akademis
dan profesional sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi dunia
pendidikan nasional dan kehidupan masyarakat.
Berdasarkan
beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa konseling adalah bantuan
profesional yang diberikan konselor kepada konseli atau kelompok konseli dengan
menggunakan teori-teori pendidikan dan psikologi yang berbasis budaya, selaras
dengan karakteristik konseli atau kelompok konseli untuk memfasilitasi
perkembangannya, dengan menggunakan berbagai sumber dan teknologi informatika,
sehingga konseli atau kelompok konseli dapat mengatasi kelemahan dan hambatan
(kendala) dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangannya secara optimal,
kemandirian, dan kebahagiaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
B.
Pengertian
Konseling Islami
Konseling
adalah suatu layanan professional yang di sediakan oleh konselor berwenang.
Konseling juga suatu proses yang terjadi atas dasar hubungan konselor dan
konseli,konseling juga berurusan dengan ketarampilan pembuatan keputusan dalam
memecahkan masalah.[2]Anwar Sutoyo[3]
juga menyebutkan bahwa layanan bimbingan dan konseling islami adalah “Upaya
membantu individu belajar mengembangkan fitrah dan kembali kepada fitrah dengan cara
memberdayakan (empowering) iman, akal, dan kemauan yang dikaruniakan
oleh Allah kepadanya untuk mempelajari tuntunan Allah dan Rasulnya, agar fitrah
yang ada pada individu berkembang dengan benar dan kokoh sesuai dengan tuntunan
Allah SWT”.
Berdasarkan dari pengertian diatas[4]
dapat ditarik pengertian bahwa bimbingan dan konseling Islam adalah suatu usaha
pemberian bantuan kepada individu yang mengalami kesulitan rohaniah baik mental
dan spiritual agar yang bersangkutan mampu mengatasinya dengan kemampuan yang
ada pada dirinya sendiri melalui dorongan dari kekuatan iman dan ketakwaan
kepada Allah SWT, atau dengan kata lain bimbingan dan konseling Islam ditujukan
kepada seseorang yang mengalami kesulitan, baik kesuliatan lahiriah maupun
batiniah yang menyangkut kehidupannya di masa kini dan masa datang agar
tercapai kemampuan untuk memahami dirinya, kemampuan untuk mengarahkan dan
merealisasikan dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya dengan tetap
berpegang pada nilai-nilai Islam.
Konseling islami sebagai suatu
pendekatan yang secara langsung menyentuh
kehidupan psikis manusia bukan lah hal yang baru,tetapi sudah ada sejak
pertama kali Nabi Muhammad SAW mengemban tugas kerasulannnya. Pada masa itu
telah di temukan bahwa layanan bimibingan dalam bentuk konseling merupakan
kegiatan yang menonjol dan dominan. Praktik –praktik nabi dalam menyelesaikan
problema yang di hadapi para sahabat, misalnya dapat di catat dalam suatu
interaksi yang berlangsung antara konselor dan konseli,baik secara kelompok
maupun individual. Dengan demikian islam ketika itu di rasakan benar-benar
dikatakan sebagai kebutuhan hidup, dan peran nabi sebagai rujukan penyelesaian
masalah merupakan kunci keberhasialan aktualisasi ajaran islam, sehingga
asas-asas yang di lakukan nabi dalam melakukan pendekatan-pendekatan terhadap masalah
yang di hadapi sangat menentukan keberhasilan Nabi dalam membumikan ajaran
islam.[5]
Bimbingan
konseling islami diartikan juga sebagai proses pemberian bantuan terarah dan
sistematis kepada setiap individu agar ia dapat mengembangkan potensi atau fitrah
beragamayang dimilikinya secara optimal dengan cara menginternalisasikan
nilai-nilai yang terkandung didalam Al quran dan hadist Rasulullah SAW kedalam dirinnya sehingga ia dapat hidup
selaras dan sesuai dengan tuntunan Al quran dan hadist. Apabila internsalisasi
nilai-nilai yang terkandung dalam Al quran dan hadist telah tercapai dan fitrah
beragama itu telah berkembang secara optimal maka individu tersebut dapat
menciptakan hubungan yang baik dengan Allah SWT,dengan manusia dan alam semesta
sebagai manifestasi dari peranannya sebagai khalifah dimuka bumi yang sekaligus
juga berfungsi untuk mengabdi kepada Allah SWT.[6]
Dengan
demikian,bimbingan dibidang agama islam merupakan kegiatan dari dakwah
islamiyah,karena dakwah yang terarah ialah memberikan bimbingan kepada umat
islam untuk betul-betul mencapai dan melaksanakan keseimbangan hidup antara
dunia dan akhirat.
Pembimbingan adalah tindakan
pimpinan yang dapat menjamin terlaksananya tugas-tugas dakwah sesuai dengan
rencana,kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan lain yang telah digariskan.
Sehingga apa yang menjadi tujuan dan sasaran dakwah dapat dicapai dengan
sebaik-baiknya.
Jadi, karakteristik manusia yang
menjadi tujuan bimbingan islami adalah manusia yang mempunyai hubungan baik
dengan AllahSWT sebagai hubungan vertical(hablum
minallah). Dan hubungan baik dengan manusia dan lingkungan sebagai hubungan
horizontal(hablum minannas).[7]
C.
Ciri-Ciri Bimbingan Konseling Secara Umum
Konseling
merupakan pelayanan profesional yang memiliki ciri-ciri tertentu yang berbeda
dengan pelayanan bimbingan yang lain:
a.
Konseling sebagai
profesi bantuan (Helping Profession)
Sebagai profesi bantuan,konseling merupakan pelayanan masyarakat(public service) yang diberikan konselor profesional yang karena kepribadiannya,pengetahuan
dan keterampilannya serta pengalamannya dalam bidang konseling,ia mengabdikan
diri untuk peningkatan harkat dan martabat kemanusiaan dengan cara
memfasilitasi perkembangan individu dan kelompok individu,agar individu
tersebutdapat mengembangkan dirinya sebagai warga masyarakat yang memiliki
motivasi.
Pelayanan konseling
senantiasa dikembangkan oleh organisasi profesi selaras dengan perkembangan
ilmu pengetahuan,tekhnologi dan seni(IPTEKS)dari aspek metode atau
teknik,kualitas layanan,norma, dan etik. Pengembangan ini didasarkan pada
keyakinan bahwa kekuatan dan eksistensi suatu profesi muncul dari kepercayaan
masyarakat. Kepercayaan publik akan menentukan defenisi profesi dan
memungkinkan anggota profesi berfungsi dalam cara profesional. Dengan demikian,
konseling sebagai profesi bantuan diberikan kepada masyarakat luas dengan
mendasarkan pada kode etik profesi konseling, yaitu norma-norma yang harus
diindahkan oleh setiap konselor dalam menjalankan tugas profesi dan dalam
kehidupan dan masyarakat.
b.
Konseling sebagai
hubungan pribadi (Relationship
Counseling)
Konseling sebagai
hubungan pribadi merupakan proses pertalian timbal balik antara seorang
konselor, yaitu individu yang memberikan pelayanan konseling dengan seorang
konseli atau kelompok konseli yaitu individu yang memproleh pelayanan
konseling.
Kualitas
proses hubungan pribadi ini sangat dipengaruhi oleh beberapa aspek,yaitu:
a) Kualitas pribadi konselor sepertiketulusan,kejujuran,kehangatan,penuh
penerimaan,keselarasan pikiran,perasaan dan perbuatannya sehingga ia bisa
dengan akurat berempati dengan konselinya.
b) Kredibilitas
konselor,konselor yang karismatik biasanya sangat dipercaya konseli.
c) Pendidikan
dan pengalaman konselor,konselor yang memiliki pendidikan tinggi serta
pengalaman yang luas akan mengembangkan kepercayaan yang tinggi pada konseli
terhadap pelayanan konseling.
c.
Konseling sebagai
bentuk intervensi (Interventions
Repertoire)
Konseling sebagai
bentuk intervensi merupakan bantuan profesional konselor untuk memengaruhi
konseli agar ia dapat mengubah perilakunya kearah yang lebih maju (progressive). Sebagai contoh, kebiasaan
merokok, menjadi tidak merokok, memiliki prasangka buruk terhadap teman,
menjadi berfikiran positif terhadap teman, malas belajar, menjadi rajin
belajar, tidak percaya diri menjadi
percaya diri, terisolasi dari pergaulan teman menjadi dapat bergaul dengan
teman-temannya,etos kerja rendah menjadi etos kerja tinggi, pesimistis menjadi
optimis, gagal menyesuaikan diri terhadap lingkungan menjadi adaptif yaitu
mudah menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan sebagainya.
d.
Konseling untuk
masyarakat luas (Counseling For All)
Pelayanan konseling
tidak lagi terbatas pada lingkungan pendidikan sekolah. Melainkan juga dalam
setting luar sekolah dan kemasyarakatan. Konseling merupakan pelayanan publik(public service) yang diabdikan untuk
menfasilitasi perkembangan individu sebagai anggota masyarakat, agar terhindar
dari hamabatan atau kendala, sehingga diperoleh kebahagiaan hidup. Wilayah
kekhususan konseling mencakup:pendidikan, perkawinan,karier,rehabilitasi,kesehatan
mental dan traumatis. Keragaman setting pekerjaan konselor mengandung makna
adanya nilai,sikap,pengetahuan, dan keterampilan bersama yang harus dikuasai
oleh konselor dalam setting manapun.
e.
Konseling sebagai
pelayanan psikopedsgogis (Psycho-Pedagogical Service)
Konseling merupakan
pelayanan profesional yang dikemas dengan menggunakan ilmu psikologi dan
pendidikan. Dalam kapasitas sebagai pendidik,konselor berperan dan berfungsi sebagai seorang pendidik psikologis (psychological educator)atau disebut psychoeducator.Konselor adalah seorang
yang ahli psikologi dan ahli pendidikan yang berkompeten dalam hal penguasaan
konsep dan praksis pendidikan,memiliki kesadaran dan komitmen etika
profesional,menguasai konsep prilaku dan perkembangan individu, menguasai dan
praksis konseling mampu mengelola program konseling, dan menguasai konsep
Proses konseling
sebagai proses psikologis karena konseling merupakan suatu proses yang dibangun
dengan menggunakan teori-teori psikologis, yaitu teori Freudian, teori
behavioristik dan teori humanistik, dimana teori-teori itu memiliki pandangan yang berbeda tentang manusia. Menurut teori Freudian, konseli pada dasarnya individu yang pesimistik,deterministik,mekanistik dan reduksionistik.
Di pihak lain, behavioristik memandang bahwa perilaku konseli banyak
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, sedangkan humanistik menyatakan bahwa
konseli adalah individu yang berpotensi, sehingga jika potensi itu dapat dikelola
secara maksimal akan melahirkan suatu kemampuan yang bermakna dalam kehidupan.
D.
Ciri – Ciri Khas Konseling Islam
a. Berparadigma
pada wahyu dan keteladanan para Nabi, Rasul dan para ahli warisnya
b. Hukum
konselor memberikan konseling kepada klien dan klien meminta bimbingan kepada
konselor adalah wajib dan sesuatu keharusan dan bahkan merupakan ibadah
c. Sistem
konseling islam di mulai dari pengarahan kepada kesadaran nurani dan membaca
ayat – ayat al-qur’an, setelah itu baru melakukan proses terapi dengan
membersihkan dan mensucikan sebab – sebab terjadinya penyimpangan –
penyimpangan
d. Konselor
dan utama adalah mereka yang proses konseling yang selalu di bawah bimbingan
dan pimpinan Allah SWT dan Al-qur’an
PENUTUP
BAB III
A. Kesimpulan
Konseling
islami sebagai suatu pendekatan yang secara langsung menyentuh kehidupan psikis
manusia. Justru itu konseling islami sebagai upaya rekonstruksi dan aktualisasi
kembali konsep diri manusia dengan pendekatan islami merupakan wujud proses
aktualisasi konseling islam. Hal ini di maksudkan bahwa kehadiran islam sebagai
alternative pada zaman modrenisasi ini dapat tampil sebagai tumpuan kebutuhan
terutama bagi umat islam. Jadi di dalam makalah ini juga akan menjelaskan
tentang penyelesaian berbagai masalah dengan metode pendekatan dalam konseling
islami
[2]Syaiful Akhyar Lubis,Konseling Islam dan Kesehatan Mental(Bandung
: Citapustaka Media Perintis,2011),hlm. 21
[3]Anwar Sutoyo,Konseling Islami(Bandng: Pustaka Setia ,2007),hlm .24
[5]Syaiful Akhyar Lubis,Konseling Islam dan Kesehatan Mental (Bandung
: Citapustaka Media Perintis,2011),hlm. 4.
[6]
Samsul Munis Amin,Bimbingan Konseling Islami(Jakarta:Amzah
media,210),hal.23
[7]
Ibid,.hlm 24
Komentar
Posting Komentar