Konseling Sosial Di Sekolah



KONSELING SOSIAL DI SEKOLAH















 









Di susun Oleh Kelompok 4 :
MUSLIM FAZRI
MEGA RAHMA PUTRI NAINGGOLAN
NADYA AFRINA
NAWAL EL MUTAWAKKIL



 
                                                                                                  





        FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2016


KATA PENGANTAR


            Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat dan karunia yang tidak henti-hentinya penulis terima di sepanjang hidup. Dialah Dzat yang memampukan penulis dari segala kemustahilan dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “ KONSELING SOSIAL DI SEKOLAH“  ini dapat di selesaikan.
Makalah ini merupakan wujud dari gagasan perlunya referensi untuk mata kuliah Konseling Sosial. Kemudian makalah ini diintergrasikan dengan pemikiran-pemikiran dari ahli lain dan konsep-konsep yang baru berkembang. Makalah ini mendapat banyak tambahan materi yang disesuaikan dengan sistematika pemikiran dari sisi prosedur.
Akhirnya, Semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan para pembaca, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan sehingga terdapat kesempurnaan pada makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan arti dalam pengembangan pendidikan yang akan datang. Amien.

                                                                        Medan, 4 April 2016

                                                                        Penulis




DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang………………………………....………………….....1
B.     Rumusan Masalah……………………………………..……..……....1
BAB II. PEMBAHASAN
A.    Pengertian Bimbingan Konseling Sosial………………….…………..2
B.     Bentuk-Bentuk Bimbingan Sosial di Sekolah……….....……………..3
C.     Tujuan, Fungsi dan Manfaat Bimbingan Konseling Sosial…….....….5
BAB III. PENUTUP
A.    Kesimpulan………………………………………...…………………8
DAFTAR PUSTAKA




 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Berdasarkan pasal 27 PP No.29/90 bimbingan konseling adalah bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Sedangkan menurut Depdikbud bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada siswa secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan, serta keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya.
Menurut penulis bimbingan konseling merupakan bantuan yang diberikan konselor secara langsung (face to face), agar konseli dapat mengembangkan prilakunya kearah lebih maju. Bimbingan merupakan proses membantu setiap individu agar mengenali dirinya dengan menggunakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam dirinya, membuat rencana dan memecahkan masalah yang dihadapai dalam perkembangannya.
Didalam makalah ini, penulis akan membahas mengenai konseling sosial yang berada dalam ruang lingkup sekolah. Dimana didalamnya terdapat peran peserta didik dalam menjalani kehidupan sosialnya sehari-hari bersama teman sebaya, guru-guru serta masyarakat sekolah.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian bimbingan konseling sosial ?
2.      Bagaimana bentuk-bentuk bimbingan sosial disekolah ?
3.      Apakah tujuan, fungsi dan manfaat konseling sosial disekolah ?
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bimbingan Konseling Sosial
Bimbingan sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada disekolah. Menurut Dewa Ketut Sukardi bimbingan sosial merupakan usaha bimbingan dalam menghadapi dan memecahkan masalah pribadi-sosial peserta didik, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.[1]
Sedangkan menurut pendapat Abu Ahmadi bimbingan sosial adalah, seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat menghadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya, serta mengadakan penyesuaian terhadap lingkungan sekitar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa bimbingan sosial merupakan bantuan yang diberikan kepada individu atau peserta didik, agar mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan sosialnya secara mandiri.[2]
Menurut Syamsu Yusuf, bimbingan sosial adalah proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan pemahaman dan keterampilan berinteraksi sosial dan memecahkan masalah-masalah sosial yang dialaminya. Bimbingan ini diberikan dengan cara menciptakan lingkungan sosial sekolah yang kondusif, dan membangun interaksi  pendidikan atau proses pembelajaran yang bermakna.[3]
Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandasi budi  pekerti luhur, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan.
Konsep dasar bimbingan konseling sosial pada intinya adalah membentuk pribadi yang matang dan mandiri pada peserta didik dengan karakteristik sebagai berikut :
a.       Pemahaman diri (self Understanding). Dalam hal ini, peserta didik dapat memahami dirinya sendiri akan potensi yang dimilikinya serta permasalahan yang dihadapinya.
b.      Penerimaan diri (Self acceptance). Dalam hal ini, peserta didik hendaknya dapat menerima diri apa adanya potensi-potensi dan anugerah dari Allah, baik itu sesuai dengan harapan peserta didik atau tidak.
Bimbingan sosial diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarahkan kepada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karaketistik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami  individu[4].
Bimbingan konseling sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan system pemahaman diri, dan sikap-sikap yang positif, serta keterampilan sosial yang tepat.
B.     Bentuk-Bentuk Konseling Sosial di Sekolah
a.       Bidang Bimbingan Pribadi
Ada beberapa bentuk bimbingan pribadi yang dilakukan konselor dalam memberikan bimbingan kepada kliennya [5]:
1.      Bimbingan pribadi formal adalah bimbingan yang dilakukan oleh dewan guru dalam kelas tetapi tidak dalam jam pelajaran atau diluar jam pelajaran.
2.      Bimbingan pribadi nonformal, adalah bimbingan pribadi yang dilakukan oleh guru dengan cara siswa datang kerumah guru atau dengan bimbingan secara private khusus.

b.      Bidang Bimbingan Sosial
Dalam bidang bimbingan sosial, membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani maupun rohani. Dalam bidang bimbingan sosial juga dilandasi budi pekerti luhur, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan.
Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut[6] :
1.      Pemantapan kemampuan berkomunikasi,baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.
2.      Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif.
3.      Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik dirumah, di sekolah, maupun dimasyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata krama, sopan, santun serta nilai-nilai agama.
4.      Pemantapan hubungan yang dinamis, harmois dan produktif dengan teman sebaya.
5.      Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah upaya pelaksanaan secara dinamis dan bertanggung jawab.
6.      Orientasi tentang hidup berkeluarga.

C.    Tujuan, Fungsi dan Manfaat Konseling Di Sekolah
a)      Tujuan Konseling di Sekolah
Adapun tujuan konseling sekolah dibagi menjadi dua bagian yakni tujuan umum dan tujuan khusus.[7]
1)      Tujuan umum konseling disekolah yakni terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,serta upaya memungkinkan siswa mengenal dan menerima diri sendiri serta mengenal dan menerima lingkungannya secara efektif, produktif sesuai dengan peranan yang diinginkan dimasa depan.
2)      Tujuan khusus konseling disekolah yakni, sebagaimana diuraikan H.M.Umar dkk sebagai berikut:
a.       Membantu siswa mengembangkan diri sesuai dengan kecakapan, minat, pribadi, hasil belajar serta kesempatan yang ada.
b.      Membantu siswa mengembangkan motif-motif dalam belajar, serta tercapai kemajuan belajar yang berarti.
c.       Memberikan dorongan didalam pengarahan diri, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan keterlibatan diri dalam proses pendidikan.
d.      Membantu siswa untuk memperoleh kepuasan pribadi dalam penyesuaian diri secara maksimal terhadap masyarakat.
e.       Membantu siswa untuk hidup dalam kehidupan yang seimbang dalam berbagai aspek fisik, mental, sosial.

b)      Fungsi Konseling Sosial di Sekolah
Fungsi bimbingan dan konseling disekolah adalah:[8]
1.      Fungsi pemahama, yaitu fungsi yang membantu konseling agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan dan norma agama)
2.      Fungsi preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin akan terjadi dan berupaya untuk mencegahnya agar tidak di alami oleh konseli.
3.      Fungsi pengembangan, yaitu berusaha menciptakan lingkungan belajar yang kondusif yang memfasilitasi perkembangan peserta didik. Konselor dan personil sekolah akan berkolaborasi merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara berkesinambungan dalam upaya membantu peserta didik mencapai perkembangannya.
4.      Fungsi penyembuhan, yaitu fungsi yang berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan dengan peserta didik yang telah mengalami masalah baik menyangkut aspek pribadi, sosil, belajar, maupun karier.
5.      Fungi penyaluran, yaitu membantu peserta didik memilih kegiatan ekstra kulikuler, program study, dan memantabkan penguasaan karier, sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki oleh peserta didik.
6.      Fungsi adaptasi, membantu para pelaksana pendidikan seperti, kepala sekolah, staf, konselor, guru, untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan minat, kemampuan dan kebutuhan peserta didik.
7.      Fungsi penyesuaian, yaitu membantu peserta didik agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara dinamis.
8.      Fungsi perbaikan, yaitu membantu peserta didik dalam memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berprasaan, dan bertindak.
9.      Fungsi fasilitasi, yaitu memberi kemudahan terhadap peserta didik dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal.
10.  Fungsi pemeliharaan, yaitu membantu peserta didik dalam menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dengan dirinya. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program menarik, kreatif, sesuai dengan minat peserta didik.



c)      Manfaat Bimbingan Konseling Disekolah.
Memberi bantuan kepada siswa agar mampu mengembangkan pemahaman dan keterampilan berinteraksi sosial, serta memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapinya.
Bermanfaat untuk membantu siswa yaitu mengikuti perkembangan:
1.      Komitmen hidup beragama.
2.      Pemahaman sifat dan kemampuan diri.
3.      Minat dan bakat.
4.      Sikap sosial (empati, toletansi, simpati).
5.      Kemampuan berhubungan sosial secara positif.
6.      Kemampuan mengatasi masalah-masalah pribadi.

















BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Berdasarkan pasal 27 PP No.29/90 bimbingan konseling adalah bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Menurut Dewa Ketut Sukardi bimbingan sosial merupakan usaha bimbingan dalam menghadapi dan memecahkan masalah pribadi-sosial peserta didik, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.
Bimbingan sosial diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarahkan kepada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karaketistik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami  individu. Bimbingan konseling sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan system pemahaman diri, dan sikap-sikap yang positif, serta keterampilan sosial yang tepat.










DAFTAR PUSTAKA
                            
Nurihsan, Achamad Juntika.2009. Bimbingan dan Konseling Berbagai Latar Kehidupan . Bandung: Refika Aditama.
Salahudin,Anas.2010. Bimbingan dan Konseling .Bandung : Pustaka Setia.
            Sembiring, Pastria. BK Pribadi-Sosial,cetakan pertama.2015. Medan : Unimed Press.
            Sukardi, Dewa Ketut.1993. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.




[1] Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), hlm. 11
[2] Pastria Sembiring, BK Pribadi-Sosial,cetakan pertama (Medan : Unimed Press,2015),hlm.3
[3] Pastria Sembiring, BK Pribadi-Sosial,cetakan pertama (Medan : Unimed Press,2015),hlm.7
[4] Achamad Juntika Nurihsan,Bimbingan dan Konseling Berbagai Latar Kehidupan( Bandung: Refika Aditama,2009),hlm.16
[5] Pastria Sembiring, BK Pribadi-Sosial,cetakan pertama (Medan : Unimed Press,2015),hlm.3
[6] Dewa Ketut Sukardi,Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta : Rineka Cipta, 2010),hlm.55
[7] Anas Salahudin,Bimbingan dan Konseling (Bandung : Pustaka Setia,2010),hlm.22-23
[8] Pastria Sembiring, BK Pribadi-Sosial,cetakan pertama (Medan : Unimed Press,2015),hlm.20-22

Komentar

Postingan Populer