Manajemen Organisasi-Motivasi dalam organisasi
MOTIVASI DALAM ORGANISASI
Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Organisasi yang diampu oleh Bapak Suhairi,
S.T.,M.M.
Di
susun Oleh Kelompok 4:
Citra
Mawaddah
Cut
Amaliyah
Maulana
Effendi Harahap
Mukhlis
Afrian
Nadya
Afrina
Nawal
El Muttawakil
Nurlaila
Sahfitri Gajah
BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Motivasi
berasal dari bahasa latin movere yang
berarti dorongan atau menggerakkan. Dalam kehidupan,motivasi memiliki peranan
yang sangat penting. Sebab motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan
dan mendukung perilaku manusia , sehingga mau bekerja giat dan antusias
mencapai hasil yang optimal. Tanpa adanya motivasi dalam diri seseorang , maka
dapat di pastikan bahwa orang itu tidak akan perah bergerak sedikitpun dari
tempatnya berada.
Begitupun
dalam kehidupan berorganisasi, motivasi organisasi sangat mutlak adanya.
Sehebat apapun rencana yang telah dibuat oleh ketua organisasi , apabila dalam
proses aplikasiya dilakukan oleh anggota
kurang atau bahkan tidak memiliki motivasi yang kuat, maka akan
menyebabkan tidak terealisasikan rencana tersebut.
1.2.Rumusan Masalah
1.
Apakah itu Motivasi?
2.
Apakah Tujuan dan Fungsi Motivasi Dalam Organisasi ?
3.
Apakah Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Adanya Motivasi?
4.
Bagaimanakah Teknik Memotivasi Para Anggota Organisasi ?
1.3.Tujuan
1.
Untuk mengetahui tentang apa sebenarnya
motivasi.
2.
Untuk mengetahui tujuan dan fungsi sebenarnya
motivasi dalam organisasi.
3.
Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi adanya motivasi dalam organisasi.
4.
Untuk mengetahui seperti apa teknik memotivasi
yang baik diberikan kepada anggota organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1.MOTIVASI
1.1.1.
Pengertian Motivasi
Beberapa hari belakangan
ini, menjelang ujian semester genap seorang mahasiswa begitu tekun mempelajari
buku hingga lewat tengah malam. Lelah dan kantuk tidak ia hiraukannya lagi.
Sementara itu, ditempat lain seorang petani mencangkul sawahnya dari pagi-pagi
buta hingga sampai terbenamnya matahari,tanpa henti.
Apa sebetulnya yang
menyebabkan mereka, mahasiswa dan petani melakukan atau bekerja seperti itu ?
Apa yang mendorong mereka berbuat hal yang demikian ? Apa motif mereka itu ?
Pada dasarnya, motif
merupakan pengertian yang melingkupi pergerakan,alasan-alasan, atau
dorongan-dorongan dalan diri manusialah yang menyebabkan manusia berbuat
sesuatu. Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif. Tingkah
laku itu terjadi secara refleks dan yang berlangsung secara otomatis mempunyai
maksud tertentu meskipun maksud itu tidak disadari oleh manusia. Untuk mengerti
dan memahami tingkah laki manusia dengan lebih sempurna,patutlah kita pahami
dan mengerti terlebih dahulu apa dan bagaimana motif-motifnya dari pada tingkah
laku manusia.
Alex Sobur dalam bukunya
Psikologi Umum, mengutip pendapat dari R.S. Woodworth, dimana Woodworth
mengartikan motivasi adalah suatu perangsang dari dalam,suatu gerak hati,dan
sebagiannya,yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu[1].
Secara etimologis,motivasi
yang berasal dari kata motion,yang berarti “gerakan” atau sesuatu yang
bergerak”. Jadi, istilah dengan motif berkaitan erat dengan gerak,yakni gerakan
yang dilakukan oleh manusia, atau disebut juga perbuatan dan tingkah laku.
Menurut Rinchad, ada 3 aspek
motivasi yang dapat diidentifikasi yaitu [2]:
Pertama,motivasi menggambarkan sebuah
kekuatan energi yang menggerakan seseorang atau menyebabkan mereka berprilaku
dalam kegiatan tertentu. Kedua,gerakan
ini langsung bertujuan pada suatu hal yaitu motivasi yang mempunyai orientasi
tujuan yang kuat (Strong Objectives).Ketiga,membantu mempertahankan semangat
kerja sepanjang waktu.
Aspek motivasi
tersebut,diharapkan menjadi faktor berharga pada sistem prespektif kerja
bertujuan untuk memahami perilaku manusia pada situasi kerja, sehingga aspek
tersebut mengetahui pribadi,serta situasi lingkungan kerja, maka sangat
membantu untuk berkembang lebih baik lagi.
Berdasarkan pengertian
motivasi diatas,kita sudah mengetahui bahwa motivasi diartikan sebagai istilah
“dorongan atau gerakan”. Dorongan merupakan gerak jiwa dan raga untuk berbuat.
Motif merupakan driving force ( daya
gerak atau daya dorong) yang menggerakan manusia untuk bertindak dengan tujuan
tertentu[3].
Jadi, motivasi merupakan salah satu alat atasan
agar bawahan mau bekerja keras dan bekerja cerdas sesuai dengan yang
diharapkan. Pengetahuan tentang pola
motivasi membantu para manejerial memahami sikap kerja pegawai masing-masing.
Manejer dapat memotivasi pegawainya dengan cara berbeda-beda sesuai dengan pola
masing-masing yang menonjol. Bawahan perlu dimotivasi karena ada bawahan yang baru mau berkerja setelah dimotivasi
atasanya. Motivasi yang timbul dari luar disebut motivasi ekstrinsik.
Dipihak lain ada juga bawahan yang berkerja atas motivasi dari dirinya
sendiri. Motivasi yang timbul dari dalam
diri sendiri disebut motivasi intrisik. Motivasi intrinsik biasnya lebih
bertahan lama dan efektif dibandingkan motivasi ekstrinsik.[4]
1.1.2.Teori-teori
Motivasi
Cepi Triana,menyatakan
perkembangan mengenai teori motivasi dapat diklasifikasikan menjadi dua
kategori, yaitu :
1.
Teori Dini ( sampai tahun 1950-an)
a.
Teori Hierarki Kebutuhan dari A. Maslow yang menghipotesiskan bahwa didalam diri setiap manusia
(individu) terdapat lima jenjang kebutuhan sebagai berikut [5]:
1)
Faal ( Fisiologis ) seperti
rasa lapar,haus,sandang,pangan,papan dan biologis.
2)
Keselamatan dan keamanan, sepeerti kebutuhan akan bebas dari
ancaman yaitu aman dari ancaman kejadian atau lingkungan.
3)
Sosial, yaitu kebutuhan akan teman,persahabatan,kasih sayang
dan sebagiannya.
4)
Penghargaan, yaitu meliputi kebutuhan keinginan untuk
dihormati,dihargai atas prestasi.
5)
Aktualisasi diri,merupakan hierarki kebutuhan yang paling
tinggi yang berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang sesungguhnya,
untuk menunjukan kemampuan dan keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang.
b.
Teori Mac Groger ( Teori X
dan Teori Y )
Teori X berpandangan bahwa pada dasarnya karyawan-
karyawan tidak menyukai kerja,malas,tidak menyukai tanggung jawab dan harus
dipaksa untuk berprestasi. Pandangan yang menjadi pegangan manajer sebagai
berikut :
1)
Karyawan secara intern tidak menyukai kerja dan kemungkinan
akan mencoba menghindarinya.
2)
Karena karyawan tidak menyukai kerja,mereka harus
dipaksa,diawasi, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
3)
Karyawan akan menghindari tanggung jawan dan mencari
pengarahan formal.
4)
Kebanyakan karyawan menaruh keamanaan diatas semua faktor
lain yang dikaitkan dengan kerja dan akan memperagakan ambisi yang hanya
sedikit.
Teori Y berpandangan bahwa
pada dasarnya karyawan-karyawan menyukai kerja,kreatif berusaha dan bertanggung
jawab dan dapat menjalankan pengarahan diri. Pandangan manajer pada teori Y
sebagai berikut :
1) Karyawan dapat memandang
kerja yang sama wajarnya dengan istirahat.
2) Orang-orang akan menjalankan
pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka janji terlibat pada sasaran.
3) Rata-rata orang dapat
belajar untuk menerima baik, bahkan mengusahakan diri dan bertanggung jawab.
4) Kemampuan untuk mengambil
keputusan inovatif.
c.
Teori Motivasi – Higiene
Teori ini merupakan teori
yang dikembangkan oleh Herzberg. Teori Dua Faktor dari Frederick Herzberg didasarkan pada
hasil wawancara dengan 203 insinyur dan akuntan. Wawancara ini berusaha untuk menemukan
faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan dan ketidakpuasan. Dari hasil wawancara
di temukan ada faktor-faktor yang
terpisah dan berbeda yang berhubungan dengan kepuasan dan ketidakpuasan kerja.
Faktor-faktor kepuasan kerja
berkaitan dengan prestasi, pengakuan, karakteristik pekerjaan, tanggung jawab,
dan kemajuan. Faktor-faktor ini berhubungan dengan output yang berkaitan dengan
tugas yang sedang di kerjakan. Faktor-faktor ini disebut sebagai motivator
karena berhu bungan dengan usaha yang kuat dan prestasi yang baik. Sementara
itu daktor-faktor ketidakpuasan berkaitan dengan konteks pekerjaan dan
lingkungan, meliputi kebijakan dan
administrasi perusahaan, pengawasan teknis, gaji, hubungan antar pribadi dengan
pengawas dan kondisi kerja. Faktor-faktor ini disebut sebagai faktor hygiene.
Menurut Herzberg, seseorang individu tidak akan mengalami ketidakpuasan kerja
saat dia tidak memiliki faktor hygiene. Menurut teori ini kepuasan bukan lawan
dari ketidakpuasan. Lawan dari kepuasan adalah tanpa kepuasan, sedangkan lawan
dari ketidakpuasan adalah tanpa tidakepuasan.
1.2.
TUJUAN DAN FUNGSI MOTIVASI
DALAM ORGANISASI
1.1.1.
Tujuan Motivasi Dalam
Organisasi
Sudah
dijelaskan bahwa motif dalam psikologi mempunyai arti
rangsangan,dorongan,pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu tingkah laku.
Karena dilatar belakangi adanya motif,tingkah laku tersebut disebut “tingkah
laku bermotivasi”. Tingkah laku bermotivasi itu sendiri dapat dirumuskan
sebagai tingkah laku yang dilator belakangi oleh adanya kebutuhan dan diarahakn
pencapaian suatu tujuan,agar suatu kebutuhan terpenuhi.[6]
Gambar
1.Lingkaran Motivasi
![]() |
Unsur
ketiga dari lingkaran motivasi adalah tujuan yang berfungsi untuk memotivasi
tingkah laku dan juga menentukan seberapa aktif individu akan bertingkah laku.
Pada dasarnya tingkah laku manusia itu bersifat majemuk. Selain tujuan pokok (primary goal), ada pula tujuan lain atau
tujuan sekunder (secondary goal).
Sebagaimana halnya dalam proses
belajar instrumental, tujuan sekunder juga diperoleh melalui suatu proses
belajar. Akan tetapi berbeda dengan proses belajar instrumental, seseorang
seakan – akan secara sengaja mempelajari suatu cara untuk memperoleh sesuatu,
dalam terjadinya tujuan sekunder, tidak ada persoalan sengaja atau tidak
sengaja.
Tujuan ini juga bisa berupa objek
yang konkret atau berupa objek yang abstrak. Dan bila tujuan-tujuan ini bisa
diperoleh, kebutuhan-kebutuhan terpenuhi. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini
juga barangkali hanya untuk sementara, sebab pada saat lain,
kebutuhan-kebutuhan itu mungkin bisa timbul lagi.
1.1.2.
Fungsi Motivasi Dalam
Organisasi
Menurut
Wirawan, motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kepemimpinan atau
dalam sebuah organisasi. Organisasi dan para individu kelompok /anggota
organisasi. Fungsi motivasi tersebut antara lain sebagai berikut [7]:
1. Mendorong para anggota
organisasi untuk bekerja dan bertindak. Tanpa motivasi orang tidak akan
bertindak, bergerak dan bekerja baik untuk dirinya sendiri dan untuk
organisasi. Oleh karena itu,tugas pemimpin adalah membangun keinginan,kemauan
dan antusiasme atau motivasi para pengikutnya untuk bekerja,bertindak dan
bergerak untuk merealisasikan visi dan misi pemimpin dalam sebuah organisasi.
2. Meningkatkan level efisiensi
para pegawai/ karyawan dan organisasi. Pegawai yang termotivasi melaksankan
pekerjaannya menurunkan biaya supervise karena tidak perlu diperintah atau
diawasi. Pegawai atau karyawan yang termotivasi akan melaksanakan tugasnya
bekerja secara maksimal tidak hanya bekerja untuk sekedar memenuhi standar
kerja minimalnya.
3. Stabilitas tenaga kerja.
Pegawai mempunyai motivasi kerja yang tinggi, mempunyai kepuasan kerja,etos
kerja,displin kerja dan semangat kerja yang tinggi. Pegawai atau karyawan kerja
yang mempunyai karakteristik seperti itu kecil kemungkinan untuk meningkatkan
organisasi atau pindah kerja ke lain organisasi dan akan bekerja seperti
pensiun.
Perlu ditegaskan,bahwa
motivasi bertalian dengan suatu tujuan. Seperti di singgung diatas, sehubung
dengan ha tersebut ada tiga fungsi motivasi :[8]
a.
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energy. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak
dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b.
Menentukan arah perbuatan,yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c.
Menyelesaikan perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan
apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
1.3.Faktor Adanya Motivasi Dalam Organisasi
Faktor
mengenai adanya motivasi yaitu adanya tujuan dengan adanya tujuan visi dan misi
yang akan di capai oleh seseorang tentu hal tersebut akan secara alamiah
memotivasi individu maupun kelompok yang ada dalam organisasi untuk
bersama-sama mencari cara agar apa yang menjadi tujuan tersebut dapat dicapai
demi kemajuan organisasi.
Gambar 2. Proses Perubahan Perilaku
![]() |
Perubahan
perilaku yang ditunjukan gambar diatas,mengisyaratkan bahwa terjadinya motivasi
karena kebutuhan, mendorong orang untuk melakukan perubahan dengan kegiatan
–kegiatan yang membuat orang merasa puas dan pada akhirnya tercapainya
kebutuhan yang diinginkan sebelumnya.
Penyebab terjadinya perilaku :
1.
Kebutuhan,keinginan dan dorongan yang menjadi pemicu untuk
melakukan kegiatan.
2.
Hubungan karyawan dengan faktor-faktor eksternal dan internal
yang menyebabkab mereka melakukan kegiatan.
1.4. Teknik
Memotivasi
Sutrisno (2000 : 40 )
menyatakan bahwa untuk menghasilkan karyawan unggul dan berkompeten perlu
adanya teknik-teknik memotivasi karyawan diantaranya : [9]
1. Berpikir Positif
Proses
berpikir positif/logis dapat mempercepat terjadinyaperubahan dalam diri
seseorang untuk merasakan lebih baik dari sebelumnya. Tidak ada motivasi tanpa
proses berpikir terlebih dahulu. Motivasi intrinsiklah yang berpengaruh sangat
besar dalam diri seseorang tersebut. Kunci kesuksesan seseorang bergantung pada
bagaimana dia bisa mengasah akal/kognitif agar lebih tajam dari belati.
2. Menciptakan
Perubahan yang Kuat
Keberhasilan
sebuah motivasi tergantung bagaimana seseorang memiliki niat untuk menciptakan
perubahan yang kuat. Perubahan ini bisa terjadi melalui dorongan dalam diri
yang begitu kuat. Banyak orang mengatakan tekad yang kuat juga bagian dari
motivasi diri. Tekad tidak bermakna apa-apa jika tidak ditindaklanjuti dalam
bentuk perubahan.
3. Membangun Harga
Diri
Banyak
kelebihan kita atau orang lain yang tidak kita hargai, padahal penghargaan itu
salah satu teknik memotivasi. Berikanlah kesempatan kepada diri kita dan orang
lain untuk bisa bertanggung jawab serta kebebasan untuk berpendapat. Kelebihan
ini menjadi motor penggerak terjadinya perubahan yang besar dalam diri
seseorang.
4. Memantapkan
Pelaksanaan
Ungkapkan
dengan jelas,bagaimana cara kerja yang benar, tindakan yang dapat membantu dan
penghargaan yang tulus. Semua tergantung pada metode apa yang digunakan
seseorang dalam bekerja. Keteraturan dalam pelaksanaan merupakan kunci
kesuksesan kerja yang baik. Perlu ada kesistematisan dalam pelaksanaan kerja.
5. Membangkitkan
Orang yang Lemah Menjadi Kuat
Buktikan
bahwa mereka sudah berhasil dan menyatakan bahwa anda akan membantu yang mereka
butuhkan. Binalah keberanian, kerja keras dan bersedia belajar dari orang lain.
Jangan pernah katakan dalam hasil pekerjaan dengan perkataan “tidak memuaskan”,
tapi lebih baik katakan “kurang memuaskan”, agar mereka merasa bahwa
pekerjaannya tetap memberikan arti walau sedikit.
6. Membasmi Sikap
Suka Menunda-nunda
Hilangkan
sikap menunda-nunda dengan alasan pekerjaan itu terlalu sulit dan segeralah
untuk memulai (Usman, 2008:267). Mengulur-ulur waktu dalam mengerjakan, itu pun
satu hal yang dapat melemahkan seseorang terutama ketika waktu mulai sempit dan
pekerjaan cukup banyak. Tanpa kita sadari hal ini akan menjadi berat, semula
pekerjaan ini begitu mudah unutk dikerjakan.
Selain
itu, ada teknik motivasi lainnya yang dapat dilakukan terhadap bawahan, yaitu
yang disebut dengan prinsip MOTIVATE (Verma, 1996).
M = Manifest artinya bangkitkan rasa percaya
diri ketika pendelegasian tugas.
O = Open artinya bangkitkan percaya diri
ketika mendelegasikan tugas.
T = Tolerence artinya toleransi terhadap
kegagalan, mau dan boleh belajar dari kesalahan karena pengalaman adalah guru
yang terbaik (tingkatkan kreativitas).
I = Involve
artinya semua pihak terkait dalam pekerjaan (menigkatkan rasa direrima dan
komitmen).
V = Value artinya nilai yang diharapkan dan
diakui dalam kinerja yang baik (hadiah apa yang didapat dan bagaimana
mendapatkannya).
A = Align artinya menyeimbangkan sasaran
pekerjaan (proyek) dengan sasaran individu (orang-orang bersemangat mencapai
kepuasan yang mereka inginkan).
T = Trust artinya berdayakan setiap anggota
tim (vital dalam memotivasi).
E = Empower artinya berdayakan setiap
anggota tim sewajarnya (khususnya dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaannya.
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang
berarti bergerak atau menggerakkan. Motivasi diartikan juga sebagai suatu
kekuatan sumber daya yang menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia.
Motivasi sebagai upaya yang dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk
mengambil suatu tindakan yang dikehendaki, sedangkan motif sebagai daya gerak
seseorang untuk berbuat. Karena perilaku seseorang cenderung berorientasi pada
tujuan dan didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.
Secara
etimologis,motivasi yang berasal dari kata motion,yang berarti “gerakan” atau
sesuatu yang bergerak”. Jadi, istilah dengan motif berkaitan erat dengan
gerak,yakni gerakan yang dilakukan oleh manusia, atau disebut juga perbuatan
dan tingkah laku. Dalam
motivasi terdapat beberapa teori, yaitu:
1) Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow
2) Teori ERG
3) Teori Dua Faktor
Faktor mengenai adanya motivasi yaitu adanya tujuan dengan
adanya tujuan visi dan misi yang akan di capai oleh seseorang tentu hal
tersebut akan secara alamiah memotivasi individu maupun kelompok yang ada dalam
organisasi untuk bersama-sama mencari cara agar apa yang menjadi tujuan
tersebut dapat dicapai demi kemajuan organisasi.
1.2.Saran
Demikian
yang dapat kami dapat paparkan mengenai Motivasi
Dalam Organisasi, tentunya penulis menyadari betul atas segala kekurangannya.
Maka dari itu, penulis berharap para pembaca dan penyimak memberikan kritik dan
saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna
khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pihak penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Dirgagunarsa, Singgih.Pengantar Psikologi.1996.Jakarta:Mutiara Sumber Widya.
Husaini,Manajemen
Teori,Praktik, dan Riset Pendidikan.2011.Jakarta Timur: Bumi Aksara.
Saefullah,Manajemen
Pendidikan Islam.2014.Bandung : Pustaka Setia.
Sardiman.2011.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta
: Raja Grafindo Persada.
Sobur, Alex .Psikologi
Umum.2003.Bandung : Pustaka Setia.
Syakur, Nasrul, dkk,Organisasi
Manajemen.2016.Jakarta: Raja Grafindo.
|
|
||||||
| ||||||
|
[1] Alex Sobur,Psikologi Umum(Bandung : Pustaka
Setia.2003)hlm.267
[2] Nasrul Syakur dkk,Organisasi Manajemen.(Jakarta: Raja
Grafindo.2016).hlm.70
[3] Saefullah,Manajemen Pendidikan Islam.(Bandung :
Pustaka Setia.2014).hlm.255
[4] Husaini
Usman ,manajemen (teori, praktik, dan riset pendidikan), ( Yogyakarta :
Bumi Aksara, 20
[5] Nasrul Syakur dkk,Organisasi Manajemen.(Jakarta: Raja
Grafindo.2016).hlm.73-74
[6] Singgih Dirgagunarsa,Pengantar Psikologi.(Jakarta:Mutiara
Sumber Widya.1996).hlm.93-94
[7] Nasrul Syakur dkk,Organisasi Manajemen.(Jakarta: Raja
Grafindo.2016).hlm.71
[8] Sardiman,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar(
Jakarta : Raja Grafindo Persada.2011).hlm.85.
[9] Husaini,Manajemen
Teori,Praktik, dan Riset Pendidikan(Jakarta Timur: Bumi
Aksara.2011).hlm.272.
Komentar
Posting Komentar